Menurut ahli ada tiga jenis penyakit kencing manis yang dikelompokkan berdasarkan sifatnya
- penyakit DM yang bergantung kepada insulin,
- penyakit DM yang tidak bergantung kepada insulin (bagi penderita kurus maupun gemuk),
- dan penderita yang berhubungan dengan kekurangan nutrisi.
Pada umumnya penyakit diabetes melitus ini terjadi dikarenakan oleh
tidak berfungsinya sebagian atau dalam jumlah yang besar pada organ
pankreas yang seharusnya menghasilkan zat insulin, sehingga terjadilah
yang disebut sebagai kekurangan insulin. Selain itu dapat pula terjadi
dikarenakan adanya gangguan fungsi pada saat masuknya glukosa ke dalam
sel manusia yang disebabkan oleh obesitas atau kegemukan. Jenis DM yang
ditimbulkan oleh kurangnya insulin disebut DM tipe 1, sedangkan diabetes
dari tipe 2 atau disebut dengan istilah diabetes melitus yang
dikarenakan malfungsi pada insulinnya. Insulin itu sendiri merupakan
hormon yang dihasilkan di pankreas, yang berbentuk kelenjar di bagian
belakang lambung. Insulin memiliki fungsi untuk mengatur glukosa pada
tubuh untuk berubah menjadi energi dan menyimpan sisanya di hati serta
otot.
Ada beberapa gejala yang dapat anda kenali sebagai gejala umum yang terjadi pada penderita diabetes melitus yaitu :
1. Berat badan turun secara drastis.
2. Sering kencing (polyuri).
Poliuri atau sering buang air kecil dengan volume yang banyak, apalagi pada malam hari. Mengapa demikian? Jika kadar gula darah melebihi nilai ambang ginjal atau lebih dari 180 mg/dl, maka gula akan keluar bersama urine. Untuk menjaga agar urine yang keluar, yang mengandung gula itu, tak terlalu pekat, tubuh akan menarik air sebanyak mungkin ke dalam urine sehingga volume urine yang keluar banyak dan kencing pun menjadi sering. Hal tersebut akan sangat sering sehingga pada malam hari bisa mengganggu tidur.
3. Sering minum (Polidipsi), karena haus.
Polidipsi atau sering kali merasa haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya. Dengan begitu banyaknya urine yang keluar, badan akan kekurangan air atau dehidrasi. Untuk mengatasi hal tersebut, timbullah rasa haus sehingga orang ingin selalu minum dan ingin yang dingin, manis, segar, dan banyak. Minuman manis akan sangat merugikan karena membuat kadar gula semakin tinggi.
4. sering makan (Polifagi), karena cepat lapar.
Polifagi atau nafsu makan meningkat dan kurang tenaga. Pada diabetes, karena insulin bermasalah, pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang sehingga energi yang dibentuk pun kurang. Itu sebabnya orang menjadi lemas. Dengan demikian, otak juga mengira bahwa kurang energi itu terjadi karena kurang makan. Oleh karena itu, tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan rasa lapar sehingga timbulah perasaan selalu ingin makan.
5. Kaki terasa gatal-gatal, kadang-kadang disertai dengan rasa kesemutan.
6. Gejala lainnya yaitu adanya gangguan syaraf pada kaki dalam bentuk sering terjadi kesemutan di malam hari, turunnya daya penglihatan, berasa gatal pada kemaluan, luka yang sulit sembuh, mudah mengantuk, adanya gangguan saat ereksi serta adanya keputihan pada wanita.
Agar tepat dalam penanganan, ada baiknya anda mendapatkan pengobatan
yang intensif jika tidak ingin terjadi komplikasi dalam tubuh anda.
Untuk itu dituntut kedisplinan anda untuk selalu menguji kadar gula
dalam darah yang dapat dilakukan di labor dan dengan alat yang anda
gunakan sendiri. Jika hal ini tidak diwaspdai sejak awal, dapat terjadi
gangguan pada pembuluh darah seperti pembuluh darah pada otak, pada
mata, jantung, ginjal, serta pada daerah kaki.
Sebagai bahan pertimbangan, sebaiknya segera periksa gula darah, jangan lupa untuk berpuasa malam. Periksalah gula darah puasa dan gula darah setelah makan 2 jam kemudian.
Nilai rujukan uji gula darah biasanya yang dipakai adalah :
Puasa 2 Jam PP
70 – 110 mg/dl > 140 mg/dl
Apabila hasil uji gula darah
anda berada diatas nilai rujukan diatas, semakin kuat diperkirakan anda
menderita Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis. Sebaiknya anda
segera konsultasi ke dokter.
Berbagai studi lain juga telah menemukan Penderita diabetes menghadapi risiko lebih tinggi mengidap jenis kanker tertentu dibandingkan mereka yang tak menderita penyakit gula darah, demikian hasil riset baru di Amerika Serikat.
Berdasarkan hasil survei terhadap 400.000 orang dewasa yang dimuat jurnal Diabetes Care terungkap, sekitar 16 dari setiap 100 pria penderita diabetes dan 17 dari 100 perempuan penderita diabetes tercatat mengidap kanker. Sementara itu, hanya tujuh dari setiap 100 lelaki dan 10 per 100 perempuan nondiabetes yang mengidap kanker
hubungan di antara kedua penyakit tersebut kendati tak ada bukti bahwa yang satu mengakibatkan yang lain. Riset juga menemukan, berbagai jenis kanker yang lebih mungkin ditemukan pada penderita diabetes berbeda antara lelaki dan perempuan.